Tanpa terasa sudah bertahun2 blog ini tidak pernah ditulis, saking asyiknya FBan….. kayaknya perlu buat resolusi 2012 utk mulai rutin menulis disini ya…. Oke deh…. minimal seminggu sekali aku akan nulis disini !!! Ingatkan ya…..hehehhe….
Aih lama sekali ndak pernah nulis disini
Ditulis dalam Uncategorized
Industrialiasasi Pendidikan di Purwokerto
Sekarang ini banyak sekali Calon Bupati / Walikota yang menjanjikan investasi masuk ke daerahnya ketika kampanye. Masalahnya ternyata janji itu hanya isapan jempol semata. Tidak mudah sebenarnya menarik investasi, masalahnya akan timbul dampak – dampak sosial, dari masyarakat agraris ke industrialis, belum lagi menyangkut kerusakan alam yang terjadi krn investasi tersebut.
Banyumas sekarang ini sedang menunggu terealisasinya janji Bupati Marjoko untuk menarik investasi, masa kerja sudah 1 tahun, bukan investasi yang terjadi malah proyek – proyek infrastruktur aja. Masyarakat menunggu pabrik – pabrik yang dijanjikan.
Pemda Banyumas tidak cermat melihat potensi kota Purwokerto yang sudah terkenal sebagai kota Pendidikan. Lihat data saja :
1. Purwokerto adalah kota ketiga di Jateng setelah Semarang dan Solo yang memiliki PTN dan PTS dengan jumlah terbanyak yaitu 21 PT (http://www.evaluasi.or.id/profile-list-univs.php)
2. Jumlah mahasiswa di Unsoed ( PT Terbesar ) adalah 20.852 dan UMP ( PT Terbesar kedua ) adalah 4.950. Dari total dua kampus tersebut didapat jumlah mahasiswanya adalah sekitar 25.000 mhs. Asumsikan 60% adalah mahasiswa dari kabupaten lain maka ada 15.000 mhs.
Dari data diatas maka kita hitung perputaran uang yang terjadi :
1. Perputaran uang yang terjadi adalah di kampus ( SPP, KRS dll), fotocopy , kost-kostan, warung makan.
2. Kalau diasumsikan 1 mhs dlm kabupaten menghabiskan 500.000 perbulan dan luar kabupaten adalah 1.000.000 maka ada uang sebesar (10.000 mhs x 500.000) + (15.000 mhs x 1.000.000) adalah sebesar 20 Milyar Rupiah perbulan atau dalam setahun ada uang 240 Milyar yang berputar hanya di dua kampus tersebut.
Uang itu relatif terbagi rata antara dosen, staf kampus, pemilik kos, pemilik rumah makan, pekerja sektor informal. Apabila masing – masing orang mendapat rata – rata 2.000.000 per bulan maka ada 10.000 orang yang digaji setara dengan pns gol 3a. Jika masing – masing orang menanggung beban 1 istri dan 2 anak, maka ada 40.000 yg bisa hidup dengan keberadaan 2 kampus tersebut.
Selain itu ada side effect dengan adanya kampus yaitu tumbuh kembangnya wirausaha di sekitar kampus,banyak contohnya :
1. Silicon Valley, pusat IT dunia ada disekitar kampus
2. FO yang menjamur dan jadi ikon Bandung adalah hasil kreasi mhs dan tumbuh di sekitar kampus.
Untuk itu maka saya menghimbau Bupati Banyumas dan seluruh jajarannya agar bisa memperhatikan Pendidikan di Banyumas melalui :
1. Bantuan untuk pengembangan kampus sehingga kampus – kampus di Purwokerto bisa lebih meningkat daya saingnya kalau bisa bertingkat internasional sehingga “devisa” yang bisa masuk ke Purwokerto bisa lebih besar lagi.
2. Perda yang mengatur kehidupan di sekitar kampus ( jangan seperti kota2 Pendidikan lainnya yang malah membuat orang tua khawatir menyekolahkan anaknya di kota tersebut ).
3. Menumbuhkembangkan kewirausahaan di lingkungan mahasiswa sehingga tercipta ” Silicon Valley ” ala Banyumas.
Saya sekarang hanya bisa membayangkan dengan 2 kampus saja Purwokerto sudah bisa hidup, maka bagaimana jika 19 kampus yang lain juga bisa maju.
Maju Banyumas…. Cukup via Industrialiasasi Pendidikan
Ditulis dalam Pendidikan
Alih jenjang d3 ke d4 Kerjasama akatel dengan itb
Dalam rangka mengembangkan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi lulusan D3 untuk melanjutkan ke D4, ITB bekerja sama dengan SEAMOLEC membuka program Alih Jenjang D3 ke D-4 TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan).
Biaya pendidikan 12 juta utk 2 semester
Persyaratan :
– Lulusan D3 bidang Sains dan Teknik
– Umur max 40 tahun
– Bahasa Inggris ( TOEFL ) utk skor minimal menyusul
– IPK minimal 2,75
– Mengisi formulir
– Menyerahkan fotokopi Ijasah dan Transkrip
– Menyerahkan surat keterangan sehat dari dokter
– Menyerahkan surat rekomendasi ( bagi yg sudah aktif bekerja dan mendapatkan tugas belajar)
– Khusus utk lulusan D3 TKJ harus ada surat tugas dari institusi pengirim /Dinas Kabupaten/Kota dan dibiayai oleh institusi pengirim
– Lulus seleksi
Waktu pendaftaran untuk di Akatel Sandhy Putra Purwokerto dari tanggal 1 s.d 20 Agustus 2009
Seleksi di Akatel Sandhy Putra Purwokerto ( jika jumlah memenuhi ) pada tanggal 22 s.d 23 Agustus 2009.
Cara perkuliahan :
– menggunakan pola hybrid PJJ
– waktu perkuliahan 3 bulan awal di ITB, 6 bulan di AKATEL, 3 bulan terakhir di ITB.
– Kredit antara 40 – 46 sks
– Perkuliahan dengan tatap muka, Vicon dari sub kampus, Multicast dari tempat kerja masing – masing dengan cara menginstal alat multicast.
Beasiswa :
– Seamolec 20 orang utk mahasiswa yg magang di wilayah perbatasan dan 5 orang utk program Cikapundung – net
– PMPTK subsidi pendidikan di LPMP ( untuk guru )
– Industri
– Pemda
– Sekolah
– Orangtua ( Mandiri )
Kontak person :
n Jateng
Adnan Purwanto 081327061869 jean_doel@gmail.com
n DI Yogyakarta
Agus Sugiharto 08156850113 agussgh@yahoo.com
n Jabar
M. Nasir 085220147995 nasirdb_jpr@yahoo.com
n Seamolec :
Muhtadi Zubeir 08122721461 muhtadi@seamolec.org
Hafid Setyo 081334456943 hafid_setyo@seamolec.org
Dani PH 085882567047 daniph@seamolec.org
Cahya K 081398426293 cahya@seamolec.org
Ditulis dalam Uncategorized
Koneksi Internet di Myanmar
Internet di Myanmar adalah suatu barang yg sangat mahal. Bagaimana tidak, di Myanmar hanya ada 1 ISP yaitu BaganNet. ISP ini dibawah kendali pemerintah Myanmar. Setiap orang yang ingin berlangganan harus membayar biaya pemasangan sebesar 3.000 US Dollar. Koneksi disini menggunakan ADSL tetatpi sangat tidak stabil, kadang lumayan cepat, tapi lebih banyak lambat. Internet disini juga sangat dibatasi, banyak web yang tidak bisa dimasuki krn ketatnya firewall. Email juga dibatasi, sementara ini baru GMail yang bisa, itupun hanya menggunakan https, utk http sudah pasti diblokir. BaganNet pun kadang mematikan koneksi internet semaunya sendiri, terutama kalo kondisi politik sedang sedikit memanas.
Ditulis dalam Uncategorized | Tag:"SEAMOLEC"
Pemasangan Titik SEA EduNet Pertama di Yangon
Setelah hampir 2 minggu menunggu kepastian datangnya parabola dari Bangkok, ternyata belum ada kepastian maka pihak IISY memutuskan untuk mencari parabola di Myanmar. Ternyata ada juga lho, walau maksimal ukurannya hanya 8 feet, oke dech, kita coba aja.
Ditulis dalam Uncategorized | Tag:"SEAMOLEC"
Selayang Pandang Yangon
Beberapa hari ini, aku udah jalan – jalan ke beberapa tempat, udah dapat beberapa foto yang cukup bagus, karena aku hanya bisa ngambil foto dari mobil, itupun harus sembunyi – sembunyi, he..he…. Inilah beberapa foto yang aku dapat
Ditulis dalam Uncategorized | Tag:Hidup
Pak Muhammad Johar, bukti bahwa dunia selebar daun kelor
Hari Selasa malam, aku diajak Pak Rahman dan Pak Tarman utk menjemput Pak Johar, Kepala Sekolah Indonesia Cairo di bandara. Daripada bengong di Guest House KBRI, aku pun menerima ajakan mereka. Tidak perlu menunggu lama, begitu sampai di Bandara, pesawat yg ditumpangi pak Johar landing.
Ditulis dalam Uncategorized | Tag:Hidup
Perjalanan ke Myanmar
Hari Selasa, 7 Oktober 2008, aku harus pergi dari Thailand dan menuju Myanmar. Pukul 04.30, pak Darmanto, staf KBRI udah mengetuk pintu apartemenku, tapi karena aku baru tidur jam 03.00, aku nggak mendengarnya.
Ditulis dalam Uncategorized | Tag:Hidup
Good Guys Go To Heaven, Bad Guys Go To Pattaya
Hari Kamis, aku ditelpon Pak Didid, dia ngajak aku ke Pattaya, wuih tawaran yg tidak bisa ditolak sama sekali, aku udah lama penasaran dengan Pattaya. Langsung aja berkemas-kemas, karena mau nginep ya perlu persiapan agak panjang.
Ditulis dalam Uncategorized | Tag:Hidup
Wisata di Nakhon Pathom
Habis sholat Ied, aku diajak Berlian jalan-jalan bareng mahasiswa di Nakhon Pathom, wisata ini didukung penuh oleh KBRI, mereka menyewakan 5 mobil Combi. Kita berangkat setelah jam 11 siang, perjalanannya tidak jauh, hanya membutuhkan waktu 1,5 jam kita sudah sampai ke tempat tujuan yang pertama.
Ditulis dalam Uncategorized | Tag:Hidup